Hati adalah
salah satu anugerah Allah swt yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Dengan
hati, manusia dapat merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, bangga, dan
lain-lain. Dengan hati, manusia dapat meraba persaan orang lain. Dengan hati
juga manusia dapat membuat kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan kasih
sayang. Hati adalah keajaiban Sang Pencipta yang senantiasa menuntun manusia
pada cahaya, cahaya kebenaran.
Pada dasarnya,
manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika
seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak
siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan
perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap manusia.
Jangankan kita
sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pun pernah
mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang
masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya,
Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau
sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.
Ya di maklumi
saja jika kita sebagai manusia merasakan kegelisahan, gundah gulana, kecemasan
ataupun kekhawatiran.
Hati ini, pada
dasarnya telah diciptakan bersih oleh Allah swt bersih dari berbagai macam
penyakit. Namun, seiring dengan nafas kehidupan yang terus berhembus dan kian
menua dalam rimba kehidupan, perlahan hati pun mulai terkontaminasi, terkotori,
dan akhirnya menjadi tempat bersemayamnya berbagai macam penyakit, yang salah satunya
adalah penyakit gelisah itu tadi
Gelisah,
memang satu penyakit hati yang sangat berbahaya namun hampir tidak pernah
dipertimbangkan oleh kebanyakan manusia. Karena, biasanya mereka sudah memiliki
cara masing-masing untuk menghilangkan gelisah tersebut. Ada yang
menghilangkannya dengan cara-cara yang sesuai atau tidak melanggar syariat,
namun banyak pula yang menghilangkan penyakit tersebut dengan cara-cara yang
menyimpang dari syariat. Akibatnya, gelisah mereka hilang, dosa pun menerkam.
Allah swt
telah menciptakan dan menganugerahkan hati bagi manusia sebagai salah satu
perangkat kehidupan yang sangat vital, yang akan membantu melihat dan mendengar
seruan Allah swt, yang akan membantunya dapat merasakan apa yang tengah
dirasakan oleh orang lain. Namun, kita juga mengetahui bahwa segala sesuatu itu
ada, tiada, terjadi, dan tidak terjadi hanya karena Allah swt. Dari sana, kita
juga tahu bahwa Allah swt-lah yang telah menciptakan penyakit, dan Allah
swt-lah yang memiliki penawarnya. Dan satu-satunya penawar yang paling efektif
dan tidak bertentangan dengan syariat Islam untuk menangkal atau mengobati
penyakit gelisah adalah dengan cara selalu mengingat Allah swt, sebagaimana
telah dikatakan dengan jelas oleh Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Dalam keseharian semua orang
membutuhkan katenangan hati, dan untuk mendapatkan ketenangan hati
bukanlah hal
yang mustahil. Allah SWT mengajarkan kepada kita langkah nyata
mendapatkan
ketenangan hati, yaitu dengan berdzikir, ingatlah, dengan dzikir
mengingat Allah hati akan tentram. Sebaliknya, ketika kita jarang ingat
kepada
Allah,
hati akan kering dan gersang.
hati akan kering dan gersang.
Di artikel ini, sedikit akan
di dipaparkan bagaimana Cara Islami untuk Menenangkan Hati kita yang sedang dalam
keadaan gelisah sesuai Syari’at Islam tentunya. Di antaranya adalah :
1.
Sabar
Hal pertama
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti
adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran
itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang
mendatanginya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah
bersama orang-orang yang sabar”
(Qs. Al-Baqarah 153).
Selain
menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat
beratnya beban yang dihadapi. Ujian yang Tuhan berikan kepada kita itu
sebenarnya untuk menguji keimanan kita. Jika kita sabar melewai cobaan dan
ujian akan meningkatlah level iman kita. Bukankan Allah itu menguji hamba-Nya
sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Jika ujian itu datang padanya, berarti Allah
yakin kita bisa melewatinya. Allah saja yakin, masa kita Ngga sih…
2.
Adukanlah semua itu kepada Allah
Ketika
seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari
sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah
menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam
ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:
“Hanya kepada-Mulah kami
menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).
Ketika keluhan
itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang
kita derita. Kalo kita curhat sama teman, mukin malah akan membuka aib kita
sendiri malah kan????.....
Ok…..
Mukin di
antara kalian ada yang lebih milih curhat ma temen. Syukur temen kita bisa bisa
dipercaya dan gak menyebar luaskan masalah kita, lha kalo temen kita ember
alias gak bisa jaga rahasia, yang ada malah menambah masalah karna aib kita di
umbar-umbar. Udah deh…… curhaynta sama Sang Pencipta aja.
Ya......
Mengingat bahwa
manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan
itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban
berat yang selama ini kita derita.
Rasulullah
shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal
yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala.
Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.
3.
Positive thinking
Positive
thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu kita untuk mengatasi
rasa galau yang sedang kita rasa. Karena dengan berpikir positif, maka segala
bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada dalam diri kita menjadi terobati
karena adanya sikap bahwa segala yang maslah yang dihadapi, pastilah mempunyai
jalan yang lebih baik dan jalan keluar yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Akan
selalu ada jalan jika kita percaya kalo Allah swt akan menoong kita. Intinya,
kita haarus selalu berfikir positif sama Allah, jangan pernah suudzhon sama
Sang pencipta. Ini sejalan dengan firman Allah swta dalam ayat berikut;
“Karena Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).
Ini janji
Allah di dalam Al-Qur’an. Akan selallu ada kemudahan di setiap kesulitan. Masih
ragu juga sama janji Allah.??????...
4.
Dzikrullah (Mengingat Allah)
Naaaaahhh…
Ini yang
paling penting. Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal
yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama
dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi,
maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam
diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah
Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi
dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya
dengan mengingat-Nya.
Satu hal yang harus diingat adalah, untuk
dapat selalu mengingat Allah swt dan berhasil menghapus atau menangkal rasa
gelisah, dzikir tidak hanya dilakukan sebatas ucapan lisan dan atau hati saja.
Dzikir kepada Allah swt merupakan rangkaian aktivitas yang melibatkan segenap
hati, lisan, dan juga perbuatan. Tanpa bersatunya ketiga aspek tersebut, maka
sulit pula atau bahkan tidak mungkin bagi hati kita untuk bersatu dengan Allah
swt.
5.
Sholat
Sholat yang
merupakan ibadah paling utama bagi umat muslim juga merupakan salah satu sarana
penangkal dan penawar berbagai macam penyakit hati yang bersarang di dalam dada
manusia. Jelas saja, sholat merupakan ibadah yang totalitas hanya mengingat
kepada Allah swt, yang secara total juga hanya diisi dengan kalimat-kalimat
dzikrullah, ayat-ayat Allah swt.
Allah
berfirman :
“Allah telah menurunkan
perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya)
lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada
Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya
seorang pemimpinpun.” (QS.Az
Zumar : 23)
Sholat
merupakan aktivitas komunikasi langsung dengan Allah swt, Zat yang menggenggam
dan menguasai segala hati, yang menciptakan penyakit dan yang menyembuhkannya
tanpa rasa sakit. Jika seseorang telah terhubung dan berkomunikasi dengan Allah
swt secara langsung dalam sholat yang khusyuk, maka mustahil baginya terserang
penyakit gelisah. Karena gelisah menyerang hati, dan Allah swt-lah yang
menggenggam dan menguasai segala hati.
Bersabar, mengadu kepada
Allah, berpikir positif, Dzikrullah, dan sholat adalah solusi segala persoalan,
termasuk masalah penyakit hati termasuk rasa gelisa, resah, gundah, gulana,
galau ato papun itu.
Sebagaimana firman-Nya:
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah
hati menjadi tenteram” (Qs
Ar-Ra’du 28).
Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah,
yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau,
serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.
Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor
yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat
kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta
mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan
yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah
bersama kita.
TIPS MENGATASI TEKANAN PERASAAN
Terakhir, sedikit admin
beri tambahan mengenai Tips Mengatasi Tekanan Perasaan akibat rasa cemas, resah, gelisah, galau, gundah,
gulana dan sejenisnya, diantaranya adalah:
1.
Bawa-bawalah bertenang
Bila kita
menyarankan seseorang supaya bertenang apabila dia marah, gelisah, sedih dan
sebagainya, pernahkah kita terfikir untuk mengajak atau mengajar cara-cara
untuk memenangkan diri?
Apa yang
selalu saya praktikkan bila saya ingin menenangkan diri sendiri, saya akan
tarik nafas dalam-dalam, dan lepaskan perlahan-lahan. Bagi yang beragama Islam,
dianjurkan untuk beristighfar saat melepaskan nafas, bacalah “astagfirullah
hal ‘aziim al-lazi laa ila ha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaik” dan
pusatkan fikiran bahwa kita sedang memohon ampun daripada Allah. Insya Allah,
biasanya jika diulang sebanyak 7 kali, anda akan kembali tenang.
2.
Biasakan diri berada dalam keadaan suci dari najis (Menjaga Wudhu)
Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri
mengambil wudu sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi
senang dan mudah diselesaikan. Para pelajar misalnya, disarankan agar
membiasakan diri mengambil wuduk sebelum memulai pelajaran agar apa yang dibaca
akan mudah diingati. Dan akan mudah diingat nantinya.
3.
Membaca al-Quran, zikir dan selawat
Jadikanlah al-Quran
sebagai teman paling akrab pada sepanjang waktu. Sesungguhnya ayat Al-Quran
adalah penenang jiwa yang paling mujarab. Selain itu kita juga harus senantiasa
berzikir dan berselawat agar hati sentiasa tenang dan tidak gusar. Kita perlu
yakin bahawa walau bagaimana hebat tekanan yang kita alami, pertolongan Allah
SWT tetap ada. Kerana settrlah ada kesempitan pasti ada kelegaan dan selepas
kepayahan pasti ada kesenangan.
4.
Cintai diri sendiri
“Cintailah
diri kamu sendiri sebelum kamu mencintai diri orang lain.” Jelas daripada
maksud sepotong hadis ini, kita dapat memahami bahawa kita perlu mencintai diri
sendiri terlebih dahulu berbanding orang lain.
5.
Perbanyak menjalankan Sholat-sholat Sunnah
Sebagai
makhluk paling mulia di sisi Allah, kita dituntut membanyakkan amal ibadak kita
sehari-hari. Diantaranya, dengan mendirikan solat sunat. Seperti Solat sunat
dhuha, solat sunat hajat, solat sunat taubat, solat sunat tasbih, solat sunat
tahajud dan sebagainya. Biasakan bangun pada sepertiga malam dan mendirikan
solat-solat sunat tersebut agar kita peroleh ketenangan dan kekuatan daripada
Allah.
6.
Selalu berdoa kepada Allah SWT
Allah telah
berpesan yaitu jangan menyembah selain daripada-Nya. Ini berarti bahwa kita
dituntut berdoa hanya kepada Allah yang Maha Esa dan dilakukan secara rutin.
7.
Bersangka baik dengan Allah SWT
Kita sebagai
manusia tidak akan terlepas dari ujian dalam hidup. Semuanya itu adalah ujian
daripada Allah bertujuan menguji keimanan kita sebagai hamba-Nya. Oleh itu,
kita wajib bersangka baik dengan Allah dan janganlah menyalahkan takdir-Nya
jika terjadi sesuatu terhadap diri kita. Kita juga harus percaya bahawa akan ada
hikmah di sebalik musibah yag menimpa kita.
8.
Mengurus masa dengan baik
Jangan rakus untuk
menghabiskan semua kerja dalam satu waktu. Kerjakan semaksimal mungkin
pekerjaan kita.
9.
Berhubung dengan keluarga, saudara, dan tetangga
Sejatinya,
manusia adalah mahluk social, yang selalu membutuhkan orang lain. Tidak akan
mungkin manusia itu dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain, termasuk
keluarga, tetangga dan orang-orang sekitar. Sudah barang pasti mereka akan
saling membutuhkan satu sama lain.
10. Lakukan aktivitas di luar rumah
Banyak yang
bilang bahawa di dalam badan yang cerdas akan membentuk otak yang cergas.
Segala tekanan sewaktu belajar atau bekerja akan dilupakan apabila kita
melakukan aktiviti-aktiviti fizikal yang dapat menyihatkan tubuh badan seperti berolahraga.
Jangan duduk diam dan berkurung dalam rumah sambil mendengarkan atau lagu-lagu
sedih yang menyayatkan jiwa hati, ini hanya menambahkan sebak di dada.
11. Aktiviti bersama alam
Sentiasa
memelihara hubungan dengan alam. Anugerah alam ciptaan Allah SWT berupaya
menenangkan, menyemai iman dan penawar bagi manusia. Biasakan berkebun, menanam
dan menjaga pohon bunga bukan sahaja menyehatkan malah akan membantu memupuk
diri memelihara alam.
12. Menangis dengan sepuas hati
Jika dengan
menangis hati kita akan tenang, keluarkan saja airmata mu itu. Jangan ditahan.
Akan sedikit muncul ketenagan saat kita sudah bisa mengeluarkan air mata saat
menahan perasaan yang ada dalam diri kita.
13. Hargai Potensi diri sendiri
Kembangkan
kemampuan yang kita miliki, jangan di simpan saja atau dipendam kemampuan itu
jika memang itu baik untuk diri kita dan masyarakat.
14. Fokus kepada warna yang menenangkan
Penelitian membuktikan
bahawa warna memberi kesan kepada perasaan kita. Warna merah terang, oren dan
kuning memberikan kita tenaga. Kombinasi warna merah dan kuning menyebabkan
darah kita mengalir dan menaikkan suhu badan. Biru dan hijau memberi kesan
menyejukkan dan menenangkan. Anda pasti bisa mengenalpasti warna dengan cara
anda sendiri untuk mengubah perasaan yang anda inginkan.
15. Hirup aroma yang menyenangkan
dan menenagkan
Minyak
aromaterapi dengan aroma lavender terkenal dengan aroma menenangkan. Anda boleh
cuba hangatkan minyak aromaterapi dengan aroma lavender atau bau apa saja yang
kalian gemari.
16. Indari keributan
Bunyi boleh
memberi kesan kepada perasaan kita. Kita dilahirkan dengan perasaan yang tidak
selesa kepada keributan. Keributan juga bisa memberi tekanan dalam diri. Ia
juga bisa menaikkan tekanan darah, mempercepatkan detak jantung dan memberi
kesan psikologi yang lain. Walau bagaimanapun tidak semua bunyi memberi kesan
buruk. Musik contohnya bisa memberi kesan yang baik kepada perasaan dan
kesihatan diri kita.
Terutama music yang bernuansa Islam.